Bahasa Mandarin

Hari-hari belakangan ini, Aransia dan perusahaan-perusahaan lain yang menjadi tetangganya, dan juga semua perusahaan di kota ini, tidak dapat bekerja penuh sebagaimana biasanya. PLN mengalami krisis dalam memasok listrik, dan kini setiap hari masyarakat mengalami pemadaman secara bergiliran. Hal ini tak pelak lagi amat menjatuhkan produktivitas kerja perusahaan Aransia.

Pak Kamal bersama Hendra telah merencanakan membangun sebuah gudang kecil beserta generator listrik di halaman belakang kantor untuk dipakai memasok listrik di Aransia apabila terjadi pemadaman listrik. Tetapi karena banyak juga perusahaan lain yang mencari generator listrik, Hendra mendapat kesulitan mencari generator karena kini barangnya sulit didapat dan juga harganya melambung tinggi.

Sementara itu para karyawan Aransia yang memang selalu santai, menjadi bertambah sering bersantai karena tak banyak yang dapat dikerjakan apabila terjadi pemadaman listrik.

Seperti yang terjadi saat ini. Sudah setengah jam yang lalu listrik mati, dan para karyawan mencari kesibukan masing-masing menunggu listrik hidup kembali. Anto pergi ke dapur untuk mengisi waktu. Kini ia duduk di meja makan berdua bersama Neneng sambil ngobrol. Mereka membicarakan pekerjaan Anto membuat game.

Neneng berkata, “Abis ini nanti buat game apa lagi ya, Bang?”

Anto menjawab, “Nanti kita membuat game online. Ada perusahaan dari China membantu kita bikin gamenya.”

“Wah, hebat ya. Nanti gamenya bahasa China? Tapi nanti gimana kerjanya?”, tanya Neneng.

“Gamenya nanti ada dua versi, bahasa Mandarin sama bahasa Indonesia.”, kata Anto.

“Bang Anto bisa bahasa Mandarin?”

“Bahasa Mandarin gampang kok, yang penting nada naik turunnya diucapkan dengan benar.”

“Contohnya bahasa Mandarin gimana, Bang?”

“Contohnya mau bilang apa?”

“Bilang apa aja terserah, deh.”

“Misalnya nih ya,”, kata Anto. “Pekerjaan si Nia.
Nia pekerjaannya seharian harus duduk di ruang depan. Dia nggak boleh pergi ke luar. Bahasa Mandarinnya In-Da-Bu-Lia-Pai-Ka-Lua.
Kalo Hendra, pekerjaannya selalu keluar. Sedikit-sedikit pergi keluar. Bahasa Mandarinnya Si-Kia-Si-Kia-Pai-Ka-Lua.
Kalo Fauziah, pekerjaannya menghitung uang masuk. Bahasa Mandarinnya I-Tung-Wang-Ma-Sua.
Kalo Taufik, pekerjaannya bikin program yang rumit. Sering bikin pusing tujuh keliling. Bahasa Mandarinnya Pu-Siang-Tu-Ju-Ka-Li-Liang.
Kalo Saputra, pekerjaannya bantuin Taufik bikin program. Karena itu dia sering ikut-ikut pusing kayak Taufik. Bilangnya I-Kui-I-Kui-Pu-Siang.”

“Kok mirip ama bahasa Padang ya, bang?”, tanya Neneng.

“Iya.”, kata Anto.”Nggak susah, kan?”

“Kalo pekerjaan Neneng, gimana bilangnya, Bang?”, tanya Neneng.

“Kalo Neneng badannya sering capek bersih-bersih ruangan, bilangnya Ca-Pai-Ba-Sia-Ba-Sia.
Kalo Bi Saujah, pekerjaannya tiap siang urusin dapur, bilangnya Siang-Siang-Wu-Ru-Sin-Da-Pua.
Kalo Abang pekerjaannya tiap hari selalu lukis gambar orang, bilangnya Lu-Kia-Lu-Kia-Wo-Rang.
Kalo Kurniawan pekerjaannya merancang gedung sama tiang-tiangnya, bilangnya Ran-Chang-Ge-Dong-Ma-Tiang.

Kalo Juliarti dan Aliwati pekerjaannya membantu desain, bilangnya Wan-Tu-Wan-Tu-Di-Sai-Nin.
Kalo Heru pekerjaannya sering menyunting lagu, bilangnya Sun-Tiang-Sun-Tiang-La-Gu-Lai.
Kalo Rizal pekerjaannya membetulkan barang yang rusak atau hancur, bilangnya Bei-Tu-Lin-Yang-An-Cua.
Kalo Dedi pekerjaannya ikut-ikutan Rizal betulin barang, bilangnya I-Kui-I-Kui-Bei-Tu-Lin.
Gimana? Neneng juga bisa, kan?”

“Iya, Bang.”, jawab Neneng.

8 thoughts on “Bahasa Mandarin

  1. :mrgreen:
    masih girang liat dirikuwh jadi yang pertamax…

    A: Kalo pengen tau berat badan orang tapi ga enak mau tanyanya, bhs mandarinnya apa?
    B: Lu-kie-la-kie-la-a-ja-sen-di-li…
    :mrgreen:

    –> hehehe 🙂

  2. hahahaha….
    lutu… truzz, klo bahasa mandarinnya “Pagi-pagi aku laper, pengen maem nasi kuning bikinan Mbah Pur, truzz, klo siang pengen maem bakso idaman depen RS AL, klo sore cuman pengen ngemil cokelat, gorengan ma pop ice coklat ja. Nah, malemnya, pengen maem nasi goreng plus sate di pasar beringin”. Gimana, Mbak Cing???
    hohohohohohoho….

    –> wah, nanyanya borongan… hehe
    udah dijawab si RedZz di bawah…
    kalo versi kucing : Ba-Nya-Ching-Chong …
    😀

  3. kan-ciang-ku-ciang-bao-pa-siang, itu bahasa mandarinnya kalau sebel sama kucing yang niru-niru bahasa daerahku…

    –> wakakaka…. asli lucu banget…wakakaka… indak nyangko uni biso merepek juo… wakakaka 😆

  4. @mardhaLena:
    itu bahasa Mandarin na gampang skaLi:
    bha-nya-mao-na
    hihihihihihih..

    @pus2:
    ada yg biLang gw merusak tatanan bahasa indo..
    tp trnyata sendirinya ngerusak bhs Jepun n Mandarin.
    dasar.. hahahhahahah..

    –> suka-suka dong… hehe 😀

  5. @fisha17 : wo ai ni (aini suka sawo) itu dah bahasa mandarine mas, kalau mau jawab ni wo ai (nich sawo buat aini)..gitu…

    *mode sok tau + ngaco on* :mrgreen:

  6. Ondeh mandeh!
    Tu baso minang mah
    *ngerti g?*
    Huehehehe
    Kalo mo kursus bahasa mandarin versi d atas. Sama saya ajah
    Huahahahaha
    Urang minang bo’

    –> wakakaka 😆

Leave a reply to citra Cancel reply